Jumat, 15 September 2017

Tentang Saya

Hidup adalah sebuah sketsa fenomena yang dimiliki tiap manusia yang dilahirkan dengan titian fitrah dari Yang Maha Pencipta dalam keadaan suka dan duka. Yang di hatinya tertoreh rasa bahagia ataupun ujian di tiap langkahnya meniti jalan lurus menuju Cinta Illahi suatu hal yang akan dialaminya.Cinta yang membuat seseorang selalu merasa tentram dan nyaman dan tak akan pernah merasa disakiti.


Manusia dengan segala ambisi, idealisme dan cita-cita untuk menaklukkan dunia atau sekedar mencari materi, kadang terlalu sombong dan angkuh untuk menyadari bahwa sepenggal episode perjalanan hidupnya didunia adalah serangkaian takdirNya. Mencari hakekat diri, mengais-ngais kelemahan diri dan tiada henti memohon ampunan atas noda-noda kalbunya yang kerap hentikan langkah perjuangan, hingga di akhir hayatnya.
Kini.. tiada lagi jiwa yang gundah, karena tiap tanya telah terjawab dalam petunjukNya. Walau ujian dan cobaan awalnya, namun semua adalah tanda terbitnya sebuah HARAPAN. Karena harapan adalah masa depan, ia sumber kekuatan. Terutama karena harapan adalah nikmat terindah dan anugerah paling indah yang tidak diberikan Allah pada musuh-musuhNya.

Curiculum Vitae :
Nama : Dedi Suhendi S.Kom
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 10 Oktober 1983
Agama : Islam
Status : Sudah Menikah
Alamat Rumah : Kebagusan Besar II Rt.007/07



Pendidikan : SDN 01 Pagi (Lulus Tahun 1996) SMPN 175 (Lulus Tahun 1999)
SMAN 49 (Lulus tahun 2002)
BSI – Teknik Komputer (Lulus Tahun 2006)
UNINDRA – Teknik Informatika (Lulus Tahun 2009)



Pekerjaan :



Keahlian : Menguasai : Windows NT 4.0, Windows 2000,  DELPHI, JavaScript, Oracle, MS SQL, MySQL, Macromedia Dreamweaver, Macromedia Flash, Adobe Photoshop, Adobe Image Styler dan lain-lain yang berhubungan dengan Teknologi Informasi.

Jumat, 28 Januari 2011

Alasan Saya Keluar di Starada

Teman2 berikut saya jelaskan alasan saya keluar dari SD Strada Wiyatasana, walaupun berat tetapi saya harus mengambil keputusan ini :
1.Saya harus Fokus dengan usaha Outbound yang saya dirikan bersama teman yaitu www.talentaoutbound.com, karena banyak client/perusahaan2 yang menghubungi saya untuk minta presentasi di pagi hari, saya tidak mau mengganggu aktivitas mengajar nantinya dengan sering izin untuk berpresentasi.
2. Saya harus mengupload 4 website setiap minggunya yaitu www.talentaoutbound.com, www.raftingsukabumi.com, www.raftingcitarik.com, www.mensobsession.com
3. Sebagai seorang IT di perusahaan Advertising (PT.Dharmapena), saya harus stanby setiap waktu untuk dipanggil memperbaiki komputer/jaringan yang rusak.
4.Setiap senin, rabu, jum'at saya juga harus mempersiapkan bahan ajaran / materi untuk murid2 privat saya.
Mohon do'anya dari kalian agar usaha saya berjalan dengan lancar dan sukses. Saya sangat senang bisa bersama kalian kurang lebih 6 bulan.

Senin, 18 Oktober 2010

Maintenace


IT Maintenace Perusahaan

Nama Perusahaan          : PT. Griya Dharmapena
Alamat Perusahaan       : Jl. Sagu No.6 Kebagusan Raya
Jakarta Selatan 12560

Bergerak di bidang        : - Men’s Obsession adalah majalah prestasi dan gaya hidup yang menampilkan
profil, pemikiran-pemikiran, achievement plus gaya hidup tokoh-tokoh profesional, eksekutif/pemerintahan, pengusaha, legislatif dan tokoh masyarakat lainnya. Terbit setiap tiga mingguan dengan segmen pembaca kalangan menengah ke atas (A,B+) yaitu pengusaha, birokrat, eksekutif, profesional,politisi,cendekiawan dan wanita karier.

Job Desh                        : - Instalasi Software
-    Maintenance Hadware
-    Replacement PC
-    Networking
-    Maintenance Internet
-    dsb
Waktu bekerja           : Senin, Selasa dan Jum’at Pukul 14.00 – 17.30 WIB


Minggu, 17 Oktober 2010

Trainer Outbound


Menjadi seorang trainer outbound adalah suatu hal yang sangat menyenangkan karena didalamnya seorang  trainer dituntut untuk dapat menyakinkan seseorang agar  tetap semangat dalam mengawali aktivitas yang akan dilakukan. Trainer juga diharuskan memiliki kemapuan dalam berkomunikasi, kreativitas untuk mencairkan suasana agar terlihat dinamis, tentunya seorang trainerharus sehat dan fit dalam menjalankan tugasnya.
Mengawali karir sebagai seorang trainer tidaklah mudah, karena harus banyak belajar memberikan kepercayaan kepada peserta, menjelaskan kesimpulan dari games-games yang dimainkan dsb. Tahun 2006, pertama kali saya menjadi seorang Trainer di salah satu Provider Outbound. Saat itu peserta pertama yang saya tangani adalah dari siswa/siswi taman kanak-kanak, sejak saat itu saya berusaha terus untuk belajar dan berlatih menjadi trainer professional.
Saat ini saya sudah mempunyai sendiri perusahaan yang bergerak pada Outbound Training dan Rafting, bekerjasama dengan seorang teman yang jauh memiliki pengalaman yang lebih banyak dibidang ini akhirnya kami mendirikan CAKRAWALA OUTBOUND. Harapan saya semoga dengan kemampuan dan pengalaman tersebut talenta outbound dapat berkembang dengan cepat. Informasi lebih lengkap tentang outbound training dan rafting silahkan mengunjungi www.cakrawalaoutbound.com atau www.arungjeramsukabumi.com.

Rabu, 15 September 2010

Menjadi Seorang Kameramen


Kami menawarkan jasa VIDEO SHOOTING untuk berbagai acara di wilayah Jabodetabek, jangan sampai momen bersejarah di kehidupan anda terlupakan begitu saja dengan kwalitas gambar yang jernih&tenaga profesional ANDA akan mendapatkan hsil yang maksimal. kita melayani 3 paket harga & per acara


CALL 021-94470093 / SMS 081310666259


YANG HARUS DIPELAJARI SEORANG KAMERAMEN


Bahasa Kamera

Bahasa kamera merupakan bahasa standar broadcast internasional. Jadi bahasa ini umum digunakan di stasiun televisi manapun. Shot Orang

ECU : Extreme close-up (shot yang detail)

VCU : Very close-up (shot muka, dari dahi ke dagu)

BCU : Big close-up (seluruh kepala)

CU : Close up (dari kepala sampai dada)

MCU : Medium close-up (dari kepala sampai perut)

MS : Medium shot (seluruh badan sebelum kaki)

Knee : Knee Shoot (dari kepala hingga lutut)

MLS : Medium long shot (keseluruhan badan)

LS : Long shot (keseluruhan, ¾ sampai 1/3 tinggi layar)

ELS : Extra long shot (XLS), long shot yang lebih ekstrim

Zoom In : Obyek seolah-olah mendekat ke kameraZoom Out : Obyek seolah-olah menjauh dari kamera

Pan Up : Kamera bergerak (mendongak) ke atas

Pan Down : Kamera bergerak ke bawah

Tilt Up : sama dengan pan up

Tilt Down : sama dengan pan down

Pan Kiri : Kamera bergeser ke kiri

Pan Kanan : Kamera bergeser ke kanan

Track In : Kamera track (bergerak) mendekat ke obyek

Track Out : Kamera track (bergerak) menjauh dari obyek

Dolly In : sama track in

Dolly Out : sama track out

Untuk jenis shot yang sering digunakan adalah :

1. Long Shot atau Full Shot, keseluruhan
2. Wide Shot atau Cover Shot, keseluruhan obyek dalam adegan
3. Close Shot atau Tight Shot, kelihatan detail
4. Shooting Groups of people, bisa single shot, two shot, three shot dst sebagai gambaran keseluruhan.

Jenis-jenis Kamera

Kamera Studio

Kamera jenis ini selain memiliki kemampuan tersendiri juga ada beberapa adjustment yang dikontrol, alat tersebut bernama camera control unit atau lebih dikenal dengan CCU. Seperti sistem kamera jenis lainnya, kamera studio bertumpu pada pelurusan sirkuit akan tetapi tehnik digital sekarang memiliki pre-set pada semua penyetelan sirkuit terutama pada kamera studio modern.

Karena ukuran kamera studio sangat berat maka kamera studio biasanya terpasang pada dolly agar bisa berpindah atau digeser secara halus.

Kamera Broadcast Portable Kamera jenis ini lebih ramping, cocok untuk digunakan di studio maupun di lapangan. Dengan lensa zoom dan viewfinder yang lebih besar maka kamera portabel juga digunakan di studio produksi. Dan karena lebih ramping dibandingkan dengan kamera studio, unit kamera ini bisa bekerja di lapangan secara langsung. Kamera portabel memiliki semua sirkuit yang dibutuhkan serta memiliki fungsi-fungsi yang otomatis. Kamera jenis ini juga memiliki video tape recorder sebagai bagian dari body kamera.

Kamera Ringan atau Lightweight Camera Untuk kebutuhan di lapangan produsen juga membuat jenis kamera yang ringan. Hampir sama dengan jenis kamera portabel namun jenis kamera ini lebih kecil lagi. Bisa digunakan secara hand-held atau memakai tripod. Kamera Kecil Kamera ini lebih populer dengan nama handycam. Jenisnya kecil, dibuat karena untuk pertimbangan harga yang murah. Digunakan untuk home use, handycam banyak dijumpai di pasaran.

Sinematrography Elektronik Jenis kamera ini adalah jenis kamera televisi yang didisain dengan karakter yang menyerupai kamera film. Menggunakan tape yang selanjutnya ditransfer ke dalam bentuk seluloid.

Bagian-bagian Kamera

Kamera televisi secara normal didisain khusus agar cocok untuk aplikasi tertentu. Sebuah kamera studio misalnya, memiliki viewfinder yang besar agar kameramen bisa dengan mudah mengoreksi fokus secara akurat. Seorang kameramen berita akan lebih nyaman dengan kamera yang kompak karena mudah untuk dibawa walaupun harus berpindah-pindah tempat.

Lensa Lensa kamera merupakan "mata" yang berfugsi menerima gambar secara natural. Lensa kamera memiliki penyesuaian area, lensa jenis ini disebut lensa zoom., tapi sistim lensa yang fix yang paling banyak digunakan. Beam Splitter (pembagi cahaya) Di dalam sistim tv warna, warna gambar natural sebenanya di bagi menjadi tiga versi identik yakni cahaya berwarna merah, hijau dan biru yang direflesikan dari sebuah subyek. Hal ini bisa dilakukan dengan tiga metode, yakni

* Dichroic mirror
* Prisma blok khusus
* atau Filter bergaris

Tabung Kamera, solid-state image sensors (CCD) Secara sederhana, urutan teratas kamera televisi memiliki 3 tabung yang terbagi atas componen merah, hijau, dan biru pada gambar berwarna. Informasi gambar secara detail dan brightness (luminance) dipancarkan dari gabungan gelombang warna yang diterima. Kini kamera video memiliki CCD yang canggih, sesuai dengan jenis kamera yang dikeluarkan.

Viewfinder Letak viewfinder lajimnya berada di paling atas kamera atau berada di samping kiri kamera. Viewfinder memiliki yayar monochrome atau hitam putih, namun kini ada juga yang telah memiliki layar warna. Mounting Mounting kamera adalah bagian paling bawah dari kamera yang berfungsi untuk menyandarkan kamera pada tripod, agar kamera bisa digerakan sesuai keinginan dari kameramen.

Kontrol Kamera

Semua jenis kamera memiliki tiga urutan control : Untuk penyesuaian selama pengambilan gambar. Penyesuaian kembali kondisi ketika perubahan diinginkan. Atau ketika kamera "didiamkan sendirian". Pada kamera studio sebagian kontrol distel di CCU yang terpisah dari kamera. Seorang CCU Man akan mengontrol terang gelap serta keseimbangan warna dan lainnya agar gambar yang dihasilkan bisa maksimal. Jadi seorang kameramen akan konsentrasi pada framing saja. Pertanyaanya, bagaimana kalau kameramen menggunakan kamera portabel atau kamera kombo? Siapa yang meng-adjust setting kamera? Jadi seorang kameramen harus memiliki kemampuan untuk meng-adjust atau menyetel setting kamera.

Lensa Kamera

Lensa kamera adalah mata kamera atau jantung dari kamera itu sendiri, seorang cameraman harus konsen benar. Sistim pada lensa kamera secara normal memiliki tiga penyetelan atau adjustment yang bisa distel secara manual atau semi otomatis.

Fokus, penyetelan jarak dimana gambar harus jelas/fokus.f-stop, penyetelan variable diafragma iris di dalam lensa Zoom, mengubah jarak focal (focal length) disesuaikan berapa banyak pemandangan/ gambar bisa dicapai. Secara keseluruhan yang bisa dilakukan pada control lensa adalah agar gambar atau shot bisa jelas/fokus, gambar bisa memiliki kedalaman atau depth of field yg baik, shot memiliki sudut yang baik, serta "besar kecilnya" gambar yang diinginkan.

Sudut Lensa. Umumnya layar televisi memiliki proporsi 4:3. Lensa kamera secara normal bisa mengkap gambar dengan proporsi yang sama, 4:3. Hitungan ini menjadi acuan bagaimana agar kita bisa memanfaatkan lens angle atau sudut lensa. Selain lensa yang normal, terdapat juga narrow lens untuk pengambilan gambar yang jauh serta widelens, untuk mendapatkan gambar lebih lebar lagi.

Kontrol Zoom Control zoom berfungsi untuk mendekatkan atau menjauhkan obyek. Pada tombol ini terdapat kode W (wide angle) dan T (Telephoto). Jika tombol zoom ditekan di kode W maka gambar atau obyek kelihatan mendekat (zoom in), jika control zoom dg kode T yg ditekan maka obyek akan menjauh (zoom out).

Fokus Untuk membuat gambar menjadi fokus, setel atau adjust lensa dg memutar ring fokus. Hal ini juga bisa disesuaikan dengan merubah control zoom. Fokus juga akan jauh lebih mudah jika obyek yang kita shooting memiliki cahaya yang cukup. f-numbers (f-stops) f-stop sebenarnya bisa dihitung. Ini persis seperti pada lensa photo still (tustel). Angka-angka tersebut adalah f/1.4 2 2.8 4 5.6 8 11 16 22 32. Dalam kenyataanya angka-angka tersebut bisa 3.5 4.5 6.3 biasanya digunakan. Sebagai contoh dalam bukaan pertama dari f/8 ke f/4 artinya gambar lebih terang empat kali lipat. Agar kita memiliki depth of field yang baik harus memiliki pencahayaan yang cukup.

Exposure dan Iris Orang sering beranggapan kalau gambar yang bagus adalah gambar yang terang. Pada kenyataanya hal ini tidak selalu benar. Yang benar adalah jika obyek memiliki tones yang benar. Dalam kamera standar memiliki auto-iris, kalau fasilitas ini diaktifkan, maka secara otomatis lensa akan menyetelnya, rongga lensa terbuka. Fasilitas auto-iris bermanfaat ketika seorang kameramen harus berpindah-pindah tempat dimana pencahayaan belum tentu sama. Sayangnya, jika fasilitas ini dipakai kadangkala obyek menjadi tidak konstan. Jadi baiknya adalah fasilitas ini digunakan pertama kali, selanjutnya gunakan manual iris. Jika pindah lokasi atau pencahayaan berbeda lakukan dg auto iris kembali, estela itu kembali ke manual.

Jenis-jenis Mounting

Monopod

Tripod Kamera

* Tripod Collapsible
* Tripod Pneumatic
* Tripod Rolling atau Tripod Dolly

Pedestal Kamera

Pedestal Field

Pedestal Studio

Crane Kamera

* Crane-arm
* Motorized dolly
* Large crane

Mounting Khusus

Low shot (Low tripod, high hat, camera sled)

High Shot (Camera clamp, Hydraulic platforms, SkyCam)

Perlengkapan yang harus disiapkan sebelum shooting

Agar tidak ada perlengkapan shooting yang ketinggalan, biasanya dibuat Pre-rehearseal checkout list. Diantaranya :

1. Preliminaries (kamera dicek apakah hidup ? atau perlu warm up terlebih dahulu)
2. Kabel Kamera (yakinkan semua kabel bisa berfungsi baik)
3. Mounting/tatakan kamera
4. Viewfinder
5. Cable guards (berfungsi untuk mengamankan kamera)
6. Lens cap (penutup lensa), agar lensa tidak kena debu dsb.
7. Focus (cek apakah fokusnya baik)
8. Zoom (cek apakah zoom bisa berjalan normal)
9. Batere Kamera
10. Kaset
11. Lampu
12. Microphone

Siapakah Floor Director ?


Floor Director merupakan pimpinan alias bos di studio, di beberapa stasiun televisi dan production house, Floor Director biasa juga disebut sebagai Floor Manager. Floor Director adalah kepanjangan tangan dari Program Director/PD (tentang Program Director nanti akan kita bahas tersendiri). Floor Director mendengarkan perintah PD melalui sistem komunikasi intercom dari control room. Ibarat anggota tubuh, seorang FD menjadi telinga, mata, dan mulut seorang PD. Tugas utama seorang Floor Director adalah berkomunikasi dengan talent/pengisi acara. Dalam acara siaran langsung di studio, FD memiliki otoritas terakhir.

Komunikasi

Sekali lagi tentang masalah komunikasi. Komunikasi antar FD dan talent harus terjalin sejak sebelum produksi dan ketika produksi itu berlangsung. Misalnya ketika talent sudah berada di posisi yang baik, FD harus meyakinkan bahwa posisi clip on yang dikenakan talent sudah terpasang dengan baik. Atau ketika pengisi acara ”salah melihat kamera” maka FD harus segera memberitahukan talent tersebut untuk melihat ke arah kamera yang diinginkan. FD harus berperan aktif agar pengisi acara merasa nyaman dan akhirnya terlihat baik ketika berinteraksi dengan kamera. Ketika talent sudah berada pada blocking set, FD selalu berkomunikasi dengan crew yang ada di studio jika misalnya ada perubahan blocking pada talent.


Cuing Talent, Cuing Studio Crew

Jika pada saat shooting belum berlangsung, FD bisa memberikan arahan dengan bahasa verbal, maka tidak halnya ketika produksi berlangsung. FD memberitahukan semua perintahnya dengan cue alias tanda. Memberita tanda atau isyarat pada para pemain dan kru di studio harus dilakukan seefisien mungkin, sehingga talent dan juga crew faham betul dengan isyarat yang diberikan FD.


Command Hand :

Bahasa non verbal, seperti isyarat tangan, banyak dilakukan oleh Floor Director untuk memberi isyarat, baik pada crew yang ada di studio maupun pada para pengisi acara atau talent. Command hand sudah sangat lazim dipergunakan dalam produksi acara televisi di studio, bahkan command hand sudah menjadi kesepakatan umum di stasiun televisi mana saja.

Artikel ini saya tulis menjelang satu jam sebelum shooting, nanti saya lanjutkan lagi ya….

Cahaya dan Pencahayaan

Shooting adalah melukis dengan cahaya. Unsur cahaya berarti sangat penting dalam pembuatan film maupun acara televisi. Cahaya tidak selalu berurusan dengan lampu. Ada sumber cahaya lain selain dari sumber lampu. Secara sederhana ada dua jenis sumber pecahayaan, yakni pencahayaan alami (natural) dan pencahayaan buatan(artificial).

Cahaya merupakan gelombang elektromagnestis yang diterima oleh indera penglihat (mata) yang kemudian diteruskan ke otak yang akan merespon, menanggapi ransangan cahaya terebut. Sederhanya, tanpa cahaya maka benda tidak akan kelihatan. Atas dasar itulah, produksi film dan video memerlukan cahaya agar subyek bisa terlihat.

Pencahayaan televisi dan film memiliki fungsi-fungsi berikut:
• Menyinari obyek/subyek
• Menciptakan gambar yang artistik,
• Menghilangkan bayangan yang tidak perlu
• Membuat efek khusus.

Menyinari objek artinya memberikan pencahyaan agar objek atau subjek bisa terlihat jelas sesuai konsep film itu sendiri. Tidak semua bayangan itu diperlukan dan tidak semua bayangan tidak diperlukan. Dengan pencahayaan tetentu bayangan bisa dihilangkan, dikurangi,atau bahkan ditambah. Perlu tidaknya bayangan atau shadow, lagi-lagi sangat tergantung dari konsep film itu sendiri.

Three Points Lighting
Ini sudah menjadi rumusan atau formula dasar sebuah pencahayaan dalam produksi video, film, dan foto. Tiga poin penting itu terdiri atas : Key Light, Fill Light, Back Light.

Key Light adalah pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber pencahayaan paling dominan. Biasanya keylight lebih terang dibandingkan dengan fill light. Dalam desain 3 poin pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas subjek.

Fill Light merupakan pencahyaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilagkan bayangan objek yang disebabkan oleh key light. Fill light ditempatkan berseberangan dengan subyek yang mempunyai jarak yang sama dengan keylight. Intensitas pencahyaan fill light biasanya setengah dari key light.

Back Light, pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi agar subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan 45 derajat di belakang subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat tergantung dari pencahayaan key light dan fill light, dan tentu saja tergantung pada subyeknya. Misal backlight untuk orang berambut pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan untuk orang dengan warna rambut hitam.

Selain 3 poin pencahayaan tadi masih ada jenis pencahyaan lainnya, yakni Background Light dimaksudkan agar setting/panggung tetap bisa kelihatan dengan baik.

Arah Cahaya
Arah cahaya dari pencahayaan akan bergantung pada ketinggian dan sudut dari sumber cahaya tadi. Dari atas, bawah, atau rata dengan obyek? Dengan demikian kita akan tahu bayangan yang dihasilkan cahaya tadi jatuh dimana. Peletakan sumber cahaya di atas subyek akan menghasilkan efek yang berbeda jika dibandingkan dengan peletakkan sumber cahaya dari arah bawah subyek. Arah pencahyaan ini biasanya disebut sebagai down angle dan up angle. Dengan down angle akan menghasilkan bayangan yang jatuh kea rah tubuh (kalau subyeknya orang). Sebagai contoh, konsep down angle bisa dilakukan pada scene interograsi, akan kelihatan dramatis. Sedangkan up angle akan menghasilkan pencahayaan yang kurang lazim, namun dengan penempatan pencahayaan seperti ini subyek akan kelihatan powefull dan gagah.

Kualitas Cahaya Kualitas pencahayaan berkaitan dengan keras atau lembutnya pencahyaan itu sendiri. Secara garis besar ada dua kualitas pencahayaan, yaitu hard light dan soft light. Hard light mempunyai karakteristik pencahyaan yang kuat dimana shadow atau bayangan lebih terlihat jelas. Softlight memiliki karakter sebaliknya, antara pencahyaan dengan bayangan hanya memiliki perbedaan yang tipis.

Rasio Pencahayaan
Lighting Ratio merupakan perbandingan antara brightness dan lightnest. Misalnya perbandingan 2:1, dimana pencahayaan area terang dua kali lipat dibanding area gelap. Teknologi video memungkinkan sampai pada rasio 4:1, area terang memiliki intensitas 4 kali lebih terang dibandingkan area gelap. Jika lebih dari itu, maka unsur detail bayangan atau shadow akan hilang.

Kontrol Cahaya
Ini merupakan metode untuk menambah atau mengurangi pencahayaan dari sumber cahaya. Penambahan atau pengurangan ini untuk menghasilkan efek tertentu. Misalnya efek cahaya matahari yang memancar masuk pada jendela kamar tidur, digunakan translucent yang ditempelkan dekat sumber cahaya.

Mengukur Intensitas
Intensitas cahaya yang yang dihasilkan dari key light, fill light,serta backlight bisa diukur oleh sebuah alat yakni Lightmeter. Ada dua jenis alat ini yaitu Incident and Reflectant. Incident diperuntukkan untuk mengukur intensitas cahaya yang “jatuh” pada subjek. Sedangkan Reflectant dipergunakan untuk mengukur intensitas cahaya yang dipantulkan oleh subyek.

Jenis-Jenis Lighting Banyak sekali jenis lampu yang digunakan dalam proses pengambilan gamar atau shooting. Jenis lampu itu terdiri atas :

* Blonde :1000-2000 watt, biasanya digunakan sebagai pencahayaan flood untuk area yang luas
* Readhead : 650 - 1000 watt, digunakan sebagai key flood untuk area yang luas
* Pepper Light : 100 - 1000 watt, lampu dengan intensitas rendah digunakan khusus untuk key atau fill light
* HMI : ini merupakan jenis lampu kualitas tinggi
* Hallogen : 100 - 500 watt, digunakan sebahgai key flood untuk area luas, jenis lampu ini biasanya digunakan untuk produksi dengan budgeting rendah.
* Fresnell : jenis lampu yang memiliki lensa khusus yang memancarkan cahaya

Temperatur Warna

Temperatur Warna merupakan kesan yang ditimbulkan oleh cahaya terhadap sebuah obyek ketika cahaya itu mengenai obyek. Ukuran temperatur warna dinyatakan dalam satuan derajat Kelvin (K). Semakin besar ukuran derajat Kelvin, maka warna obyek semakin putih, kebalikkanya maka obyek akan terlihat semakin menguning.

Pengalaman Mengajar Privat

Saya mengajar privat dari lulus SMA (tahun 2002), uangnya saya gunakan untuk membayar cicilan motor, kuliah bahkan sampai untuk modal Nikah.Sampai saat ini saya sudah mengajar kurang klebih 35 orang.Berikut sekilas pengalaman saya menjadi guru privat.

Jadi guru tidak mudah. Apalagi jadi guru privat. Memang kalau dilihat dari jumlah murid lebih sedikit dibanding tempat kursus atau sekolah. Tapi, tanggung jawabnya sama saja. Bahkan bisa jadi lebih besar. Mengapa? Karena ketika kita menjadi guru privat, kita begitu dekat dengan murid. Tidak hanya itu, kita juga jadi dekat dengan orang tuanya, orang-orang yang ada di rumahnya. Memang, para orang tua biasanya tidak di rumah, tetapi kakak atau adik si murid, pembantunya, omnya dan mungkin tantenya juga ada di rumah. Mereka ‘mengawasi’ kita, cara mengajar, penampilan dan bagaimana kita pedekate dengan si murid.
Jadi, performance mengajar kita sangat dipertaruhkan. Belum lagi jadi guru privat adalah bentuk dari pelayanan kepada pelanggan. Berarti sekali saja kita tidak memuaskan, misal:datang terlambat, tidak menguasai materi, cara mengajar tidak enak, pedekate kurang, tidak komunikasi, tidak memberikan laporan kemajuan siswa secara berkala, maka habislah riwayat kita.

Lalu, apa saja kriteria guru privat ideal itu?
Berikut pengalaman saya, menjadi guru privat sama dengan menjadi sahabat sekaligus bagian dari anggota keluarga si murid. Mengapa? Karena kita datang ke rumahnya, mengajar di kamar murid atau kadang di ruang tamu atau makan, yang bisa dibilang tempat itu privasi sekali. Biasanya yang datang berkunjung adalah seorang tamu dan biasanya mereka duduk di ruang tamu dan tidak diperkenankan ke ruang lain seperti guru privat.
Tapi sebagai guru privat, kita berada di tempat yang sangat privasi misalnya kamar murid. Kita sama saja seperti keluarga mereka yang sedang berkunjung. Kita pun dipercaya penuh. Meski, ada sebagian keluarga yang sangat mengawasi si guru privat. Tak hanya itu, sebagai guru privat, kita dianggap mampu meningkatkan nilai si anak. Lebih jauhnya, dianggap bisa dan diharapkan mampu memotivasi si anak. Tak jarang, murid privat lebih suka dengan cara guru privatnya di rumah dalam menerangkan soal atau pelajaran ketimbang gurunya di sekolah. Betapa tidak, jika privat, maka perhatian pun tercurah pada si murid seorang. Permasalahannya dalam sebuah materi atau pelajaran segera teratasi. Persoalannya adalah, bisakah si guru ngeklik dengan si murid dan sebaliknya?
Belajar berdua, maka kepandaian interpersonal antara guru terhadap murid diperlukan. Jika murid suka, maka pembelajaran akan oke. Tapi sebaliknya, jika tidak maka buyarlah semua yang diharapkan pada proses pembelajaran ini.
Jadi intinya, si guru mesti pintar-pintar membawa diri, baik terhadap murid juga dengan personil rumah lainnya. Selain itu, datang tepat waktu juga masih menjadi hal yang sangat sering dilanggar di negeri kita ini. Tidak cukup sampai disitu, penguasaan materi dan cara penyampaian juga benar-benar menjadi ujung tombak dari profesi gur privat. Tidak lucu kan, kalau kita ditodong dengan materi-materi yang kita kewalahan menjawab karena tidak prepare. Jadi, jangan asal ambil kesempatan mengajar privat. Tanya lagi pada diri, anda sanggup tidak mengajar materi tersebut. Anda menguasai materi itu atau tidak. Hal ini perlu karena kadang-kadang sebagai guru privat, materi yang ditanyakan tidak melulu hal yang sedang dipelajari. Kadang murid bertanya materi lalu, materi yang akan datang, bahkan materi-materi di luar pelajaran yang seharusnya. Nah, kalau sudah begini, benar kan..jadi guru mesti pintar selain yang utama mereka harus bisa digugu dan ditiru.
Selain itu, menjadi guru privat berarti juga menjadi motivator bagi si murid termasuk dalam mencapai kemajuan murid yang diajar. Dengan apa? Melalui progress report yang kita serahkan pada orang tua murid. Agar si orang tua sejauh mana perkembangan kemajuan anaknya. Memang tidak selamanya setelah privat lalu laksana orang main sulap, maka si anak akan menjadi pintar atau bergerak ke arah yang dimaksud. Tapi setidaknya, ada perkembangan. Kalaupun ada kekurangan bisa dikaji dan dianalisa bersama antar orang tua dan guru privat. Jadi, tidak hanya menyampaikan materi dan berkomunikasi dengan anak, tapi si guru juga mesti bisa menjelaskan perkembangan anak didiknya dan berkomunikasi dengan orang tua murid.

Hidup Perlu Perjuangan

Nama Sekolah
SD STRADA WIYATASANA
Alamat Sekolah
Jl. Pejaten Raya No.34
Jakarta Selatan


Bergerak di bidang
Pendidikan mulai dari TK , SD , SMP dan SMA

Job Desh
- Mengajar Teori SD kelas 4 dan 5
- Mengajar Praktek SD kelas 5 dan 6
- Maintenance Software
- dsb

Waktu bekerja
Senin – Jum’at Pukul 08.00 – 13.00 WIB

“Hidup adalah perjuangan”. Kalimat ini terasa hambar bagi hampir setiap orang yang mendengarnya. Begitu lancar masuk dan keluar telinga pendengarnya karena kalimat ini bukan hal baru yang perlu mengernyitkan kening untuk memahami artinya. Mulai dari forum resmi seperti dalam pidato presiden, ceramah agama, seminar motifasi, di sela-sela perkuliahan mahasiswa, sampai dengan percakapan ringan antar karyawan di kantor atau bahkan antar penjual sayur di pinggir jalan, kalimat tersebut seringkali terucap dengan maksud yang sama dan dengan makna yang sudah begitu gamblang dari arti tiap kata yang menyusunnya. Tidak diperlukan lagi penafsiran. Ya, hidup adalah perjuangan, itulah arti dari judul di atas.

Kalimat yang sudah sering kita dengar ini sengaja saya jadikan judul sekaligus tema tulisan saya tentang pengalaman sepenggal kisah dalam hidupku. Menceritakan bagian hidup yang penuh dengan perjuangan ini, sebenarnya kurang pas jika harus dikatakan “sepenggal kisah”, karena sesungguhnya yang terjadi adalah begitu panjang dan melelahkan. Panjang, mulai dari era orde baru, orde reformasi, jaman krisis moneter Asia Tenggara sampai dengan krisis keuangan global. Bahkan sampai dengan tulisan ini saya buat, saya masih dalam perjuangan untuk tetap bisa hidup dan menghidupi keluarga.

Pesan untuk Pembaca

Kiranya tidak berlebihan jika saya ingin menyampaikan pesan berdasarkan pengalaman hidup yang berat dan penuh perjuangan ini, meski cerita ini tidak tergolong berakhir sukses, namun semoga bisa memotifasi dan mengantarkan anda meraih sukses dalam menjalani hidup. Pesan saya:
1.    Tetap semangat menghadapi jaman yang serba sulit dan selalu berdoa untuk memohon yang terbaik.
2.    Terus belajar untuk menambah kualitas diri menghadapi persaingan, dan kalau gagal dalam persaingan itu artinya belum rejeki, karena rejeki dari Tuhan tidak pernah salah alamat.
3.    Inovatif terhadap perkembangan guna antisipasi perbedaan latar belakang pendidikan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
4.    Jangan abaikan hal kecil yang bisa membuat anda besar. Misal kegemaran menulis, bermain musik, melukis, dan lain-lain.

Salam semangat!